1
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rukun Shalat dan Syarat Sahnya Shalat

 

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Rukun islam yang kedua adalah menegakkan shalat wajib atas seorang hamba, karena shalat adalah penghubung antara hamba dengan Tuhannya, dan monolog dengan Penciptanya, Maha Suci-Nya.

Ada lima waktu shalat yang harus dilakukan oleh umat Islam dan disebut shalat wajib. Ini adalah dosa besar untuk mengabaikannya dan tidak melakukan salah satu dari shalat wajib ini.

Demikian pula, itu adalah tanda pembeda antara seorang Muslim dan seorang kafir, dibuktikan dengan apa yang datang dalam hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من حج هذا البيت فلم يرفث ولم يفسق ، رجع كيوم ولدته أمه ) رواه البخاري ومسلم .

“Di antara seorang pria dan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” Diriwayatkan oleh Muslim .

Melalui baris berikut, Gerbang Al-Ahram menghadirkan rukun shalat untuk memastikan keabsahan shalat. 

 


Rukun Sholat

Rukun Ke 1 Membaca Niat

Niatnya adalah rukun shalat yang pertama, yaitu menunjukkan keteguhan orang yang melaksanakan shalat agar kita mendekatkan diri kepada Allah S.W.T Yang Maha Esa, Yang Maha Tinggi. dari premis; wajib atau sunnah, dan menyebutkan nama shalat yang ingin dikerjakannya; dan doa-doa lainnya.

 

Rukun Ke 2 Takbir (Takbiratul ihram)

Ketika memulai shalat, jamaah harus mengangkat tangannya ke telinganya dan berkata: Allahu Akbar "الله أكبر" "Allah Maha Besar." Hal ini dibuktikan dari Rasulullah - semoga Allah dan saw bahwa dia berkata:

 (إذَا قُمْتَ إلى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ).

(Ketika Anda berdiri untuk shalat, mengucapkan takbir).

 

Rukun Ke 3 Berdiri tegak (qiyam)

Berdiri qiyam Adalah wajib untuk berdiri dalam shalat wajib jika mampu. Disarankan untuk memegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan, menempatkan keduanya di atas pusar.

Jika tidak bisa tinggal, seseorang shalat sambil duduk. Jika tidak mampu, seseorang berdoa dengan berbaring miring. Jika tidak mampu, seseorang berdoa dengan telentang.

 

صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ

“Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, kerjakanlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.” (HR. Bukhari no. 1117)

Berdiri dalam shalat wajib adalah ketika jamaah berdiri tegak tanpa membungkuk atau bengkok ketika melakukan shalat.

 

 

Rukun 4 Membaca Al-Fatihah di setiap rakaat

Seorang jamaah wajib membaca Surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat shalat, baik shalat wajib maupun sunnah, dengan suara keras atau sembunyi-sembunyi, karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 (لَا صَلَاةَ لِمَن لَمْ يَقْرَأْ بفَاتِحَةِ الكِتَابِ)، وهذا ركن أساسي لصحة الصلاة،  فإذا ترك حرفاً من سورة الفاتحة ولم يأتِ به؛ لم تصح صلاته.

(Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah), dan ini adalah rukun yang penting untuk keabsahan shalat. Shalatnya tidak sah”.

 

Membaca Al-FâtiHah dengan benar adalah kewajiban, yaitu melafalkan semua huruf dengan benar. Juga menggandakan huruf-huruf yang harus digandakan, secara berurutan dan berurutan tanpa jeda panjang, mengartikulasikan huruf-hurufnya dengan baik, dan menghindari kesalahan-kesalahan yang melanggar makna, seperti mengucapkan (an^amtu) bukan (an^amta). Dilarang melakukan kesalahan yang tidak melanggar makna. Namun, itu tidak membatalkan shalat [kecuali dilakukan dengan sengaja].

 

Rukun Ke 5 Berlutut (Rukuk tumakninah)

Ruku' Adalah wajib untuk menekuk pinggang sampai telapak tangan mencapai lutut dan tetap dalam posisi ini setidaknya selama waktu yang diperlukan untuk mengucapkan subHânallâh. Disarankan saat membungkuk untuk mengangkat tangan di samping telinga dan mengucapkan Allâhu akbar. Juga dianjurkan ketika dalam ruku`, untuk mengatakan tiga kali: subHâna Rabbiy Al-`ADHîm (Segala puji bagi Tuhanku yang Agung).

Rukuk adalah tiang dalam setiap rakaat, sebagaimana firman Allah SWT:

 (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا).

 (Hai orang-orang yang beriman, rukuklah dan sujud).

 

Rukun Ke 6 Bangun dari berlutut (Iktidal dan tumakninah)

Berdiri dalam rukuk dilakukan dalam jumlah sedang dari ruku, yaitu ketika orang yang beribadah berdiri tegak dan tenang setelah ruku.

 

Rukun Ke 7 Sujud tumakninah

Kemudian harus sujud dua kali di setiap rakaat, dan sujud harus pada tujuh anggota badan; Dahi dengan hidung, tangan, lutut, dan ujung jari kaki. Duduk di antara dua sujud.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ – وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ – وَالْيَدَيْنِ ، وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ

 

“Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: [1] Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), [2,3] telapak tangan kanan dan kiri, [4,5] lutut kanan dan kiri, dan [6,7] ujung kaki kanan dan kiri. ”

 

Rukun Ke 8 Duduk diantara dua sujud

Shalat harus duduk di antara dua sujud dalam shalat wajib dan shalat tahajud; Saidah Aisha R.A  - berkata:

 لقول السيدة عائشة -رضي الله عنها-: (أنَ النَّبِيُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- إذا رفع رأسَهُ من السجدَةِ؛ لَمْ يَسْجُدْ حتَّى يستَوِيَ جالِسًا).

(Jika Nabi - semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian - jika dia mengangkat kepalanya dari sujud, dia tidak bersujud sampai duduk tegak).

 

Rukun Ke 9 Duduk untuk tashahhud terakhir

Kemudian harus duduk untuk tashahhud terakhir; Karena tashahhud adalah kewajiban, dan duduk untuk itu mengikutinya dalam memerintah, maka itu adalah kewajiban.

 

Rukun Ke 10 Membaca tasyahud akhir

Dalam tasyahud terakhir, jamaah mengucapkan:

« التَّحِيَّاتُ المُبارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّباتُ لله السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّها النَّبِيُّ و رَحْمَةُ الله و بَرَكاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ الله الصَّالِحِينَ أَشهَدُ أَن لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَ أَشْهَدُ وَ أَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ الله »

(Salam kepada Allah, dan doa-doa yang baik, damai atasmu wahai Nabi, dan rahmat dan berkah Allah, damai bagi kita dan atas hamba-hamba Allah yang saleh), yang merupakan tiang dari Syafi'i dan Hanbali, dan Sunnah menurut Maliki, dan shalawat atas Nabi, damai dan berkah Allah besertanya, setelah tashahhud terakhir.

 

Rukun Ke 11 Shalawat untuk Nabi

Sholawat Nabi setelah tasyahud terakhir adalah rukun Syafi'i dan Hanbali.

 

اللهم صلّ على سيّدنا محمّد وعلى آل سيّدنا محمّد كما صلّيت على سيّدنا إبراهيم وعلى آل سيّدنا إبراهيم وبارك على سيّدنا محمّد وعلى آل سيّدنا محمّد كما باركت على سيّدنا إبراهيم وعلى آل سيّدنا إبراهيم

“Shalawat, Sholat Lima Waktu, dan Amal Kebaikan adalah milik Allah SWT. Wahai Nabi Allah, semoga keselamatan dari kelemahan, dan rahmat Allah serta berkah-Nya atasmu. Semoga keselamatan atas kita dan atas hamba-hamba Allah yang saleh.

Saya mengaku (mengetahui, percaya, dan menyatakan) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan saya mengaku bahwa Muhammad adalah Utusan Allah.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu untuk meninggikan derajat Muhammad, dan mengasihani Al (istri, kerabat Muslim, dan pengikut Muslim yang saleh) dari Muhammad, sebagaimana Engkau mengangkat derajat Ibrâhîm, dan Al Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah yang berhak dipuji dan disyukuri, dan Yang dimuliakan. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu untuk memberkati Muhammad, dan Al-Muḥammad, sebagaimana Engkau memberkati Ibrâhîm, dan Al Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah yang berhak dipuji dan disyukuri, dan Yang dimuliakan.”

 

Rukun Ke 12 Salam setelah tashahhud terakhir

adalah untuk orang yang beribadah untuk menoleh ke kanannya dan berkata: "Assalamu'alaikum dan rahmat Allah." Kemudian dia menoleh ke kiri dan berkata: "Assalamu'alaikum dan rahmat Allah." ,” karena apa yang dikatakan Ny. Aisyah radhiyallahu 'anhu (bahwa Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- Beliau mengakhiri shalat dengan salam

 

 لقول السيدة عائشة -رضي الله عنها- (أنَ النَّبِيُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَخْتِمُ الصَّلاَةَ بِالتَّسْلِيمِ).

(bahwa Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- Beliau mengakhiri shalat dengan salam)

 

Rukun Ke 13 Mengurutkannya: yaitu, kerjakanlah rukun-rukun itu secara berurutan, seperti yang baru saja disebutkan.

Sumber :

https://www.islamweb.net/ar/article//59048/

"Hadits: Islam dibangun di atas lima"

https://www.islam.ms/en/pillars-conditions-validity-prayer-salah

"Rukun Sholat dan Syarat Keabsahannya"


Kata Kunci : Rukun Shalat, Rukun Shalat ada Berapa,  Shalat ada 13, Syarat Sah Shalat


 Alhamdulillah selesai, Terimakasih informasi singkat yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat.


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Ihya Umas
Ihya Umas Just Share Informations Islami, Technology, News Healthy and Other Info All For Free. Im Just Want Amal And Barokah Aamiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin..

Posting Komentar untuk "Rukun Shalat dan Syarat Sahnya Shalat"