4 Amalan di Hari Raya Idul Adha - Hari Raya Qurban & Haji
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Apa saja amalan yang dilakukan pada hari Raya Idul Adha?
4 Amalan di Hari Raya Idul Adha - Hari Raya Qurban & Haji
Berikut beberapa amalan yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab beliau Al-Adzkar.
Menghidupkan Malam Hari Raya Idul Adha
Mengenai hal ini, An Nawawi membawakan hadits berikut:
Barang siapa menghidupkan malam hari raya ied, hatinya tidak akan mati di saat banyak hati yang mati.
Namun, hadits yang beliau bawakan adalah hadits dhoif jiddan (lemah sekali) bahkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini palsu (maudhu).
Mulailah Bertakbir Selepas Shalat Shubuh di Hari Arofah
Menurut pendapat yang kuat sebagaimana yang dipilih An Nawawi bahwa bertakbir ketika Idul Adha dimulai sejak : setelah shalat shubuh pada hari Arofah (9 Dzulhijah) hingga shalat Ashar pada akhir hari tasyriq (13 Dzulhijah). Setelah itu takbir tersebut selesai.
Apa Saja Bacaan Takbirnya?
An Nawawi mengatakan bahwa boleh dengan membaca ALLAHU AKBAR, 3 kali berturut-turut. Dan ini boleh diucapkan berulang kali sekehendak kita. Atau boleh mengucapkan pula sebagaimana kebiasaan orang-orang: ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WA LILLAHIL HAMD. Bacaan ini juga tidak mengapa untuk diamalkan sebagaimana pendapat An Nawawi dan juga pendapat ulama-ulama Syafiiyah.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar
Artinya: Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.
Selain 3 takbir ini, dapat juga menambahkannya dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya: Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.
Bertakbir Setelah Selesai Shalat
An Nawawi mengatakan bahwa mengucapkan takbir disyariatkan setelah selesai shalat, baik setelah selesai shalat wajib, shalat sunnah, shalat jenazah, baik pula shalat tersebut dikerjakan di waktunya, shalat yang diqodho atau shalat yang bentuknya nadzar. Namun apakah harus bareng-bareng mengikuti imam, sebagaimana dalam shalat kita mengikuti gerakan-gerakannya? An Nawawi berpendapat bahwa seandainya makmum bertakbir sendiri, lalu imam pun bertakbir, maka yang lebih tepat, makmum tidak perlu mengikuti imam karena mengikuti imam sudah selesai setelah selesai salam.
Semoga Allah SWT menerima taubat kita sekalian: Aamiin
Posting Komentar untuk "4 Amalan di Hari Raya Idul Adha - Hari Raya Qurban & Haji"